+62 81 xxx xxx xxx

admin@demo.panda.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Rembuk Stunting: Desa Puspahiang Susun Strategi Konvergensi Stunting TA 2026

Puspahiang, 17 September 2025 – Pemerintah Desa Puspahiang, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, menggelar Rembuk Stunting di Aula Rapat Desa. Pertemuan ini menjadi langkah krusial dalam menyusun rencana kerja pencegahan dan penurunan angka stunting di wilayah Puspahiang untuk tahun anggaran 2026. Sebanyak 40 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai unsur masyarakat, hadir untuk berdiskusi dan menyepakati program prioritas.

Dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Desa Puspahiang, Bapak H. Totong Sukmara, acara ini menegaskan komitmen pemerintah desa. “Penanganan stunting sejak dini adalah investasi penting untuk masa depan anak-anak kita. Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang unggul,” ujar Kepala Desa. Senada dengan itu, Camat Puspahiang turut menekankan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama seluruh pihak.

Diskusi mendalam difasilitasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Puspahiang, dengan narasumber utama dari Pendamping Desa dan Ahli Gizi UPT Puskesmas Puspahiang, Ibu Rani. Dalam paparannya, Ibu Rani menyampaikan data faktual bahwa angka stunting di Puspahiang mengalami penurunan signifikan menjadi 29,46% dari 40%. Namun, ia juga menyoroti tantangan lain, seperti kecenderungan berat badan balita yang masih di bawah rata-rata.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam musyawarah adalah pentingnya ketepatan sasaran, yaitu balita stunting, ibu hamil dengan anemia, dan KEK. Berdasarkan pemaparan dari pendamping desa, diusulkan empat kelompok sasaran utama: calon pengantin, ibu hamil, balita, dan anak stunting.

Dari hasil rembuk, disepakati sejumlah usulan prioritas yang akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2026. Usulan-usulan ini mencakup:

  • Peningkatan Kapasitas Kader: Pelatihan kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan edukasi dan pelayanan.
  • Perbaikan Sarana dan Prasarana: Pengadaan alat penimbangan, perbaikan bangunan posyandu, dan sarana pendukung lainnya.
  • Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Berkualitas: Prioritas pada PMT yang bersumber dari bahan lokal untuk optimalisasi nutrisi.
  • Peningkatan Edukasi: Edukasi yang berkelanjutan bagi orang tua balita dan ibu hamil.

Rembuk stunting di Desa Puspahiang bukan sekadar agenda rutin, tetapi cerminan dari komitmen kolektif untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. Dengan langkah-langkah yang terencana dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, harapan untuk menciptakan generasi emas yang bebas dari stunting semakin terbuka lebar.

Sebagai penutup, ada baiknya kita merenungkan satu hal: pencegahan stunting dimulai dari kesadaran dan tindakan nyata di tingkat terkecil, yaitu keluarga dan desa. Mari kita terus berkolaborasi dan memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh kembang secara optimal.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya