Puspahiang, 8 Agustus 2025 — Komitmen Desa Puspahiang untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan menjadi semakin nyata dengan dibentuknya Kelompok Kerja (POKJA) SDGS Desa. Pembentukan ini dilanjutkan dengan pembekalan teknis kepada para Pendata dan Enumerator di Aula Rapat Kecamatan Puspahiang, Jum’at (8/8). Langkah strategis ini diambil untuk memastikan akurasi data yang akan menjadi fondasi perencanaan dan implementasi program desa di masa mendatang.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh elemen penting desa ini, termasuk Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua BPD, Pendamping Desa, hingga Tenaga Ahli Kabupaten dan Bhabinkamtibmas, menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Puspahiang, H. Totong Sukmara, menegaskan pentingnya akurasi data dalam mewujudkan visi desa. “Data yang valid dan akurat adalah kunci. Tanpa data yang benar, semua program pembangunan kita ibarat berjalan tanpa peta. Pembentukan POKJA SDGS dan pelatihan ini adalah bukti keseriusan kami untuk memastikan setiap kebijakan berlandaskan fakta demi kesejahteraan seluruh warga,” ujar H. Totong Sukmara.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi teknis oleh Pendamping Desa Tingkat Kecamatan Puspahiang, Ela Tresnawati dan Iman Hilmanudin. Keduanya menjelaskan secara rinci metodologi pemutakhiran data, mulai dari teknik wawancara efektif hingga cara memasukkan data ke dalam sistem digital. Iman Hilmanudin menekankan, “Tugas para pendata dan enumerator bukan sekadar mengisi formulir, melainkan menjadi ‘mata’ bagi pemerintah desa. Setiap informasi yang mereka kumpulkan akan menjadi cerminan kondisi riil masyarakat.”
Senada dengan hal itu, Tenaga Ahli Kabupaten, Gina Nurparida, memberikan perspektif yang lebih luas mengenai urgensi pemutakhiran data SDGS ini. “Data yang dikumpulkan di tingkat desa akan menjadi bagian dari data nasional. Kualitas data dari Puspahiang akan berkontribusi langsung pada pencapaian target SDGS global dan nasional. Ini bukan hanya tentang desa, tetapi juga tentang kontribusi kita bagi bangsa,” jelasnya.
Pembentukan POKJA SDGS dan pembekalan data ini menandai sebuah evolusi dalam tata kelola desa. Dari sekadar pembangunan fisik, kini desa beranjak menuju model perencanaan berbasis bukti yang lebih canggih dan terukur. Pendata dan Enumerator kini memegang peran vital, bukan hanya sebagai pencatat, melainkan sebagai ujung tombak yang menentukan arah kebijakan desa di masa depan.
Inisiatif ini patut diapresiasi karena mendorong partisipasi aktif masyarakat dan perangkat desa dalam satu tujuan mulia: menciptakan desa yang lebih mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan. Berita ini diharapkan dapat memicu refleksi bahwa setiap data memiliki cerita dan setiap angka adalah representasi dari harapan serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat desa
0 Komentar