Puspahiang, 15 Agustus 2025 — Bertempat di Aula Rapat Desa Puspahiang, suasana penuh kehangatan dan apresiasi menyelimuti acara penyerahan honorarium bagi 30 orang kader Posyandu dan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) se-Desa Puspahiang. Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 15 Agustus 2025 ini merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan dari Pemerintah Desa atas dedikasi tanpa henti para kader dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Puspahiang, H. Totong Sukmara. Dalam sambutannya, beliau menekankan peran vital para kader sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan primer. “Para kader adalah ujung tombak kita di lapangan. Mereka bekerja tanpa lelah dari rumah ke rumah, dari Posyandu ke Posyandu, memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, ibu hamil mendapatkan perhatian, dan masyarakat secara umum memiliki akses terhadap informasi kesehatan yang memadai,” tutur H. Totong Sukmara.

Penyerahan honorarium ini tidak hanya simbolis, namun juga menjadi pengakuan atas kerja keras mereka yang seringkali tidak terlihat. Ke-30 kader tersebut berasal dari enam Posyandu yang tersebar di Desa Puspahiang, yaitu Posyandu Mawar, Posyandu Cempaka, Posyandu Melati I, Posyandu Melati II, Posyandu Dahlia I, dan Posyandu Dahlia II.

Peran Krusial Kader dalam Pembangunan Kesehatan Desa

Setelah sambutan Kepala Desa, Sekretaris Desa yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja Desa Puspahiang, menyampaikan evaluasi materi. Beliau menyoroti data-data capaian yang luar biasa berkat kerja keras para kader. “Peningkatan cakupan imunisasi, penurunan angka stunting, dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan lainnya adalah bukti nyata kontribusi para kader,” ujarnya.

Peran kader Posyandu sejalan dengan teori pembangunan kesehatan berbasis komunitas, di mana partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), program kesehatan yang sukses adalah yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan didukung oleh pemerintah lokal. Para kader Posyandu dan KPM di Desa Puspahiang adalah contoh nyata dari implementasi konsep tersebut. Mereka bukan sekadar relawan, melainkan agen perubahan yang secara langsung berdampak pada kualitas hidup di level terkecil, yaitu keluarga dan desa.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kolaborasi erat antara Pemerintah Desa, Pokja Desa, dan TP PKK Desa Puspahiang yang diwakili oleh ketuanya pada acara tersebut. Sinergi ini memastikan program-program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat berjalan efektif dan tepat sasaran.

Apresiasi dan Refleksi untuk Masa Depan

Acara ditutup dengan penyerahan honorarium secara simbolis yang disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir. Suasana haru dan bangga menyelimuti para kader. Salah satu kader senior dari Posyandu Melati I, Ibu Erna GH, mengungkapkan rasa syukurnya. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Lebih dari sekadar uang, ini adalah pengakuan bahwa kerja keras kami dihargai. Ini memotivasi kami untuk terus bersemangat melayani masyarakat,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Pemberian honorarium ini tidak hanya sekadar tunjangan finansial, melainkan investasi strategis dalam modal sosial dan sumber daya manusia di tingkat desa. Dengan menguatkan para kader, Pemerintah Desa Puspahiang secara tidak langsung memperkuat fondasi pembangunan kesehatan dan kesejahteraan secara berkelanjutan.

Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus menghargai dan mendukung para pahlawan tanpa tanda jasa di lini terdepan. Mari kita renungkan, seberapa besar peran individu yang terlihat kecil namun memiliki dampak yang sangat besar? Dukungan dan apresiasi adalah kunci untuk memastikan roda pengabdian ini terus berputar demi kesehatan kita semua